
Selain pertanyaan yang umumnya selalu ada pada setiap sesi
wawancara kerja. Maka ada juga pertanyaan-pertanyaan yang melengkapi sesi
wawancara setelah pertanyaan-pertanyaan yang umum. Akan tetapi banyak juga
dalam sesi wawancara ada pertanyaan variasi yang tidak diberikan di akhir
wawancara. Akan tetapi ditaruh di awal ataupun ditengah wawancara. Maka anda
perlu mempersiapkan diri anda dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan variasi
yang akan di berikan.
Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap
muncul dalam wawancara.
Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :
- Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
- Mata pelajaran apa yang anda paling sukai, jelaskan alasannya.
- Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya
- Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :
·
ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
·
bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya anda
akan diminta menceritakan aktivitas keseharian anda rumah
·
dengan boss macam apakah anda senang bekerja?

Janganlah anda merasa pintar, jangan keburu yakin bahwa semua
pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya
banyak orang yang merasa pintar ini gagal dalam wawancara. Alasannya? Tidak
smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.
a.
ceritakan tentang diri anda
sering sekali pewawancara akan menyuruh anda untuk
menceritakan diri anda dengan pertanyaan, “coba ceritakan tentang diri anda!”.
“saya merasa biasa-biasa saja” atau “tak banyak yang bias saya ceritakan
tentang diri saya” seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai
upaya merendahkan diri.tapi jawaban yang terlalu merendah dan banyak basa-basi
hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda.dan
perusahaan masa kini tidah butuh karyawan seperti itu.
Anda harus mengungkapkan bahwa anda terbuka, ramah dan punya
rasa ingin tahu. Berilah jawaban yang cukup cerdas dan efektif untuk
menggambarkan bagaimana anda menyatakan secara singkat dan jelas, bahwa anda
merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban
seperti itu. Cukup singkat, tetapi menunjukkan optimisme yang alamiah.
Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri
sendiri adalah yang terpenting. Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin
melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Oleh karena itu, buatlah
beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan
untuk masa depan anda. Kalau telah menemukan poin-poin itu, berlatihlah
mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
b.
hati-hati pertanyaan jebakan
seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si
pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Apabila anda adalah
pelamar yang berpindah dari tempat kerja lain, maka dalam sesi wawancara dalam
memberi jawaban jangan pernah memberi jawaban yang menjelek-jelekan tempat
kerja anda sebelumnya ataupun yang konotasinya negative.
Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek
sedapat mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti “sudah
punya pacar? Ada
niat untuk menikah dalam waktu dekat?” sering dianggap buru-buru oleh si
pelamar dengan menjawab, “sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini”.
Padahal, jawaban itu bias jadi penutup peluang kerja anda. Perusahaan selalu
ingin diyakinkan bahwa calon karyawan hanya akan focus pada pekerjaan mereka,
terutama di awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat
justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah focus anda yang sebenarnya, tetapi
hanya seperti selingan. Akan tetapi lebih baik anda menjawab “sudah, tetapi
saya ingin menitih karir sebelum memutuskan untuk menikah”.
c.
semangat dan bahasa tubuh
dalam wawancara kerja, penampilan memanglah buka yang nomor
satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain
berpakaian rapih, tidak seronok, mencolok atau banyak pernak pernik, tunjukan
bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat
wawancara, karena memberikan kesan bahwa andaseorang yang kaku dan difensif.
Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang
intens. Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk
dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekari
tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Kurangi kata-kata “saya
merasa…” atau “ saya kurang…” dan sebaiknya gunakan “saya piker…”, “menurut
pendapat saya…”, “saya yakin…”, “saya optimis…”. Kata-kata “saya merasa..” atau
“saya kurang…” mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan perasaan,
tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar