Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 18 September 2013

Tata cara mandi wajib dan adab-adabnya



Tata cara mandi wajib dan adab-adabnya

  • Mandi wajib. Firman allah swt., “dan jika kamu junub, maka mandilah.” (Al-Ma’idah: 6).
  • Mandi sunah. Sabda Nabi saw.,”Adalah kewajiban setiap muslim kepada allah swt, mandi pada setiap minggunya sehari, dimana ia membasuh kepala dan tubuhnya.” (Bukhari, Muslim).
  • Mandi termasuk dalam rangkaian bersuci. (Bukharih, Muslim).

Hkmah disyariatkan mandi:
a)      memperoleh pahala, karena besuci adalah bagian dari iman (Muslim). b) memperoeh kebersihan (bukhari, Muslim). c) memperoleh semangat dan kesegaran.

Anjuran dalam mandi:
·        Terlebih dahulu berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar.
·        Bacaan niatnya: Nawaitu huslah liraf’il hadatsil akbari fardha lillahita’ala
·         Kemudian mensucikan kedua telapak tangan, lalu membasuh kemaluan dan telapak tangan digosokkan ke tanah atau ke dinding (mencuci tangan dengan sabun). Kemudian berkumur dan beristinsyaq (memasukkan air kedalam hidung lalu mengeluarkannya), mencuci muka dan kedua hasta tangan, kemudian mengalirkan air di atas kepala sebanyak 3 kali, kemudian mengalirkan air keseluruh tubuh, lalu mencuci kedua kaki.(Bukhari, Muslim, Tirmidzi). (mandi wajib junub sebanyak 7 kali siraman air/boleh lebih jika da bagian tubuh yang belum tersiram/dibersihkan dan jika ada yang menggunakan shower itu juga boleh sampai semua anggota badan tersiram air dan dibersihkan)
·        Dan disunnahkan berwudhu dulu. (Nasa’i).
·        Wanita berambut panjang boleh hanya menyiramkan air 3 kali ke atas rambutnya ketika mandi wajib.
·        Sunnah mendahulukan badan sebelah kanan ketika menyiram badan, kemudian sebelah kiri lalu bagian depan dan belakang.(Nasa’i).
·        Boleh mandi wajib junub dengan berendam didalam air, asalkan semua anggota badan terkena air.(Asy-Syafi’i).
·        Dalam mandi wajib, air harus mengenai semua pori-pori badan kemudian meratakannya, sekaligus membersihkannya.(Tirmidzi).

Wajib mandi jika:
a)      2 kemaluan laki-laki dan wanita bertemu.
b)      Bermimpi sampai keluar mani. Sedangkan jika bermimpi, tapi tidak keluar mani maka tidak diwajibkan mandi.
c)      Keluar mani dengan sebab apapun, baik mimpi, mengkhayal, bergurau, bermimpi,dsb…
d)      Setelah berhenti dari keluar haidh.
e)      Setelah selesai dari nifas. (Tirmidzi).

  • Boleh tidur sebelum mandi dalm keadaan junub, tetapi sabaiknya berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur. Dan cukup sekali mandi setelah menggauli istri. Akan tetapi, dianjurkan berwudhu lebih dulu sebelum melakukan yang kedua kalinya.(Tirmidzi).*dan boleh mandi setelah  berhubungan atau tidak langsung mandi, menangguhkannya hingga bangun dari tidur.(Nasa’i).
  • Usahakan jangan sampai menyentuh kemaluan dengan telapak tangan jika sudah selesai mandi, jika tersentuh maka batalah wudhunya.(Nasa’i)
  • Nabi saw. Menolak memakai handuk setelah mandi.(Nasa’i). *bias langsung mengenakan pakaian dengan pakaian yang baru, dan jangan mengenakan pakaian yang sebelumnya dipakai
·        usahakan menutup diri ketika mandi sehingga aurat tertutup.(Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i). *sebaiknya memakai kain basah khusus mandi.
·        Disunnahkan mandi pada: hari raya (Imam Malik), jum’at (Tirmidzi,Bukhari, Muslim), gerhana matahari, bulan sesudah memandikan mayat (Ahmad, Tirmidzi).
·        Hal-hal yang dimakruhkan ketika mandi:
a)      boros air. Nabi saw. Mandi dengan 1 sha’ air atau lima mud. ( 1 sha’ = 4mud = 40cm³. (Bukhari, Muslim).
b)      mandi di air yang tergenang.(Muslim), jika terpaksa harus diambil dengan hati-hati agar tidak mustakmal.

Tidak ada komentar: