THAHARAH (BERSUCI)
DAN ADAB-ADABNYA
Ø
Thaharah, menurut bahasa berarti bersih dan suci
dari segala kotoran, baik yang nyata seperti najis maupun yang tidak nyata
seperti aib. Menurut syariat, thaharah artinya:
melakukan sesuatu agar diijinkan shalat atau hal-hal lain yang sehukum
dengannya, seperti wudhu, mandi wajib, dan menghilangkan najis dari pakaian,
tubuh dan tempat shalat. (Al-Ma’idah: 6)
Ø
Allah swt. Berfiman, “dan pakaianmu bersihkanlah.”
(Al-Muddatsir: 4).
Ø
Sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang
gemar bertaubat, dan menyukai orang-orang yang gemar mensucikan diri.
(Al-Baqarah: 222).
Ø
Bersuci atau berthaharah adalah separuh dari
iman. (Muslim).
Hikmah Thaharah
a. Thaharah adalah tuntutan fitrah. Fitrah
manusia cenderung kepada kebersihan dan membenci kotoran serta hal-hal yang
menjijikan.
b. Memelihara kehormatan dan harga diri.
Karena manusia suka berhimpun dan duduk bersama. Islam sangat menginginkan agar
orang muslim menjadi manusia terhormat dan punya harga diri di tengah
kawan-kawannya.
c. Memelihara kesehatan. kebersihan
merupakan jalan utama yang memeliha manusia dari berbagai penyakit. Karena
penyakit lebih sering tersebar disebarkan oleh kotoran. Dan membersihkan tubuh,
membasuh wajah, kedua tangan, hidung dan kedua kaki sebagai anggota tubuh yang
paling sering berhubungan langsung dengan kotoran dalanm sehari-hari, akan
membuat tubuh terpelihara dari berbagai penyakit.
d. Beribadah kepada allah swt Dalam keadaan
suci. Allah swt menyukai orang-orang yang gemar bertaubat dan orang-orang
yang bersuci.
Macam-macam Thaharah :
a. Bersuci dari najis
b. Bersuci dari Hadats
Air untuk Bersuci
a. Air yang turun dari langit : Air hujan,
air es, dsb. Allah turunkan dari langit air yang sangat bersih untuk bersuci.
(AL-furqaan: 48, Al-Anfal: 11)
b. Air yang keluar dari dalam bumi : Air
laut, air sumur, air sungai, air maata air. Karena laut itu sangat suci airnya
dan halal bangkainya. (Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad).
Pembagian Air
1. Air suci lagi mensucikan (Thahir
Munthahhir): Air mutlak, yaitu air yang masih tetap pada sifat keaslianya
sebagaimana yang diciptakan allah swt (Bukhari).
2. air suci mensucikan tapi makruh (Thahir
Munthahhir Makruh): Air musyamas, yaitu air yang terkena panas matahari.
Menjadi makruh jika: (a) jika berada di negeri yang sangat panas, (b) jika air
itu di letakkan di bejana dari logam selain emas dan perak, seperti besi,
tembaga, dan logam apapun yang bias di tempa, (c) jika air itu di gunakan pada
tubuh manusia atau binatang. (Umar ra, Asy-syafi’i).
3. Air suci tapi tidak mensucikan (thahir
Ghairu Muthahhir): air jenis ini ada dua macam: (a) Air sedikit yang sudah
digunakan untuk bersuci yang fardhu. (Bukhari, Muslim).
4. air terkena najis (Mutanajis): yaitu
air yang kemasukan najis. Air ini terbagi menjadi ddua macam:
a.
air sedikit, yaitu air yang kurang dari dua kulah.
Air ini menjadi najis begitu kemasukan olehnya, sekali pun sedikit najis dan
tidak merubah sifat-sifat air, seperti warna, bau maupun rasanya. (Muslim,
Al-Khamsah, Abu Dawud). *ukuran 2 kulah = 500 kati Baghdad = 192,857 kg =60 cm3.
b.
Air banyak, yaitu air dua kulah atau lebih. Air ini
tidak menjadi najis jika hanya kemasukan olehnya. Ia barulah menjadi najis
apabila najis itu maupun merubah salah satu diantara sifat-sifatnya yang ke
tiga: warna, rasa, atau baunya. (Ibnu Mundzir, Imam Nawawi).
mohon maaf kalau ada kekurangn dan kesalahan dan jikalau kesalahan dan kekurangan itu ada mohon kirim masukkan anda melalui komentar
karena disini kita sama-sama saling ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi, maka dari itu berbagi rahasia mohon bantuan anda dengan memberi masukkan.
terima kasih.
1 komentar:
The sands casino | SGCasino
The sands casino. This 온카지노 casino is owned by the Government of Israel, and it is located in Tel Aviv City. The casino is febcasino owned by Tel Aviv City 샌즈카지노 and the
Posting Komentar